Sekitar 70% bagian
bumi merupakan perairan yang tersebar diseluruh permukaan bumi. Air merupakan
senyawa yang terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen yang kegunaannya sangat penting
dibumi. Setidaknya terdapat 332,5 jut mil kubik air yang disediakan oleh bumi
hingga kini. Meski jumlah tersebut cukup besar, namun tak dapat dipungkiri
bahwa di masa ini 1 dari 10 manusia
mengalami krisis air bersih yang mengganggu jalan kehidupan mereka.
Masih menjadi misteri dari mana asal muasal
terciptanya air, tetapi para ahli mengutarakan beberapa pendapatnya mengenai
asal air di bumi. Di antaranya adalah air tiba di bumi dalam bentuk asteroid
besar yang dipenuhi es setelah bumi terbentuk 4,5 miliar tahun silam. Asteroid
tersebut lantas bertabrakan dengan benda
– benda angkasa lain dan dapat mengahantarkan air ke bumi.
Air merupakan
senyawa dengan rumus kimia H2O yang memiliki peran besar dalam
kehidupan. Tempat di mana air berada, diyakini disitu terdapat kehidupan. Dari kebutuhan dasar seperti makan, minum, dan
bersih – bersih, air juga digunakan sebagai habitat hewan dan tumbuhan laut.
Semua komponen kehidupan dibumi ini sangat bergantung pada air.
Lambat laun, orang
– orang mulai tidak menyadari perbuatan mereka yang berefek pada ketersediaan
air di bumi. Dari permasalahan – permasalahan tentang air itu, pada Sidang Umum
PBB ke -47 yang dilaksanakan tanggal 22 Desember 1992 di Rio Janeiro, Brazil dikemukakan mengenai peringatan hari Air
sedunia. Dengan adanya perayaan hari air sedunia ini, dapat digunakan sebagai
sarana untuk menarik perhatian public agar lebih peduli terhadap kelestarian
air. Satu hari didedikasikan untuk lebih mengenal seberapa besar pengaruh air
dalam kehidupan, sehingga tumbuh kesadaran untuk bersama – sama melindungi kelestarian
air demi masa depan.
Hari air sedunia diperingati setiap tanggal 22
Maret, yang dimulai pada tahun 1993. Masyarakat menyambut dengan antusias
perayaan tersebut, hingga ditahun selanjutnya mengangkat tema Caring for Our Water Resources is Everyone’s
Business ( Peduli terhadap sumber daya air adalah tanggung jawab setiap orang).
Di tahun-tahun selanjutnya, tema khas perayaan hari air sedunia selalu diangkat
dan berbeda setiap tahunnya. Pada tahun 2019 ini, tema untuk hari air ialah “Leaving No One
Behind” yang diadaptasi dalam tema Indonesia “Semua Harus Mendapatkan Akses Air”.
Pada perayaan hari
air sedunia ini, PBB ( Perserikatan Bangsa – Bangsa) akan melaporkan segala
permasalahan dunia mengenai air, baik yang berhubungan dengan alam ataukah
makhluk hidup. PBB mengajak masyarakat dunia untuk secara gotong royong mencari
solusi atas permasalahan yang sangat krusial ini sehingga dimasa depan masalah
– masalah ini bisa dihadapi. Untuk mengatasi permasalahan tentang air, bisa
dimulai dari diri sendiri.
Seperti yang kita
ketahui, kini beberapa bagian bumi terkena krisis air yang menyebabkan
terganggunya kehidupan dibumi, sementara bagian lain dengan ketersediaan air
melimpah sehingga enggan untuk menjaganya. Menurut data PBB 2018, 2.1 miliar orang tidak memiliki air bersih
untuk dikonsumsi. Dari jumlah tersebut, 844 juta tidak memiliki akses terhadap
pelayanan air bersih, termasuk 263 juta orang yang melakukan perjalanan lebih
dari 20 menit per perjalanan untuk mengumpulkan air. Keadaan ini sangat
memprihatinkan, selain menyebabkan gangguan kesehatan keadaan seperti ini
sangat mempengaruhi kualitas seseorang dalam kehidupan.
Dalam 10 atau 20
tahun kedepan, apa yang terjadi apabila keadaan seperti itu terus berlanjut?
Negara yang sebelumnya tidak mengalami hal tersebut akan mengalaminya apabila
masyarakat negara masih tidak menyadari
bagaimana cara menjaga kelestarian air seperti masa ini. Oleh karena itu,
sebelum hal tersebut terjadi, melalui gerakan kecil di Hari air sedunia ini,
mari kita menjaga kelestarian air dibumi dengan usaha kita bersama, demi bumi
yang lebih baik!
0 Komentar