Hari Film Nasional


Hari Film Nasional dimulai saat Indonesia membuat film lokal pertama kalinya. Film ini berjudul Darah & Doa atau bisa disebut juga Long March of Siliwangi yang disutradarai Usmar Ismail dan diproduksi oleh Perusahaan Film Indonesia yang kemudian diadakannya konferensi Dewan Film Nasional dengan Organisasi Perfilman pada tanggal 11 Oktober 1962 dan menetapkan 30 Maret menjadi Hari Film Nasional. Penetapan ini diperkuat dengan terbitnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 tentang Hari Film Nasional.

Di tanah air sendiri, pada tanggal 5 Desember 1900, bioskop pertama di Indonesia dibangun yang berlokasi di Tanah Abang, Batavia. Sejak berdirinya bioskop ini, film mulai dikenal di indonesia. Bioskop tersebut menampilkan banyak film bisu. Kemudian pada 1926 film lokal pertama yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dirilis. Tetapi, film ini disutradarai oleh sutradara Belanda, G. Kruger dan L. Hueveldorp. Kemudian, pada tahun 1928 sutradara dari Shanghai datang ke Indonesia untuk menggarap film Lily Van Shanghai. Film ini menggunakan banyak aktor lokal. Tapi meskipun begitu, film-film ini tentu saja tetap mencerminkan dominasi Orang luar di tanah air.

Pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1940. Film digunakan sebagai alat propaganda untuk mempengaruhi warga indonesia dan membuat nama Jepang terlihat baik bagi kaum lokal. Pada masa ini, film Indonesia tidak memiliki izin produksi karena hanya film politik Jepang dan film Indonesia lama yang bisa di tayangkan.

Tahun 1950 dianggap sebagai kebangkitan film di Indonesia. Pada masa ini, jumlah bioskop meningkat pesat dan sebagian besar dimiliki oleh orang luar. Pada 1955 terbentuklah Persatuan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia dan Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GAPEBI) yang akhirnya melebur menjadi Gabungan Bioskop Seluruh Indonesia (GABSI).

Pada tahun 2020 ini, dengan adanya virus corona sekarang. Masyarakat dianjurkan pemerintah untuk tidak keluar rumah. Dan untuk mengisi aktivitas dirumah. Maka melihat film merupakan jawaban yang tepat. Dengan berlangganan televisi kabel atau aplikasi streaming yang dapat memudahkan kita untuk melihat Film tanpa harus keluar rumah. Banyak film lokal modern saat ini yang tidak rugi untuk ditonton memiliki kualitas tinggi yang bisa menemani saat kondisi krisis seperti ini.




Posting Komentar

0 Komentar