Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah


12 Rabiul Awal merupakan kelahiran dari Nabi Muhammad SAW yang penuh berkah, dan sesuai dengan perintah Allah SWT yang telah mengutusnya sebagai rahmat untuk alam semesta.

Rahmat yang berarti karunia dari Allah SWT untuk seluruh makhluk yang ada di alam semesta. Hal ini tertulis dalam surat Al-Anbiya ayat 107 yang memiliki arti “Dan tidaklah kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Nabi Muhammad adalah sosok teladan yang selalu membawa berkah dalam setiap langkahnya. Kelahiran Nabi Muhammad SAW banyak disambut dan dirayakan dengan sukacita oleh para pengikutnya. Peringatan Maulid Nabi bagi umat muslim merupakan sebuah penghormatan dan pengingat akan kebesaran serta keteladanan Nabi Muhammad yang dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan keagamaan, ritual dan budaya.

Meski begitu sampai saat ini masih ada beberapa kontroversi tentang peringatan Maulid Nabi diantaranya beberapa ulama yang menganggap sebagai Bid’ah atau bukan Bid’ah.

Di Indonesia sendiri, peringatan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh Wali Songo sejak 1404 M. Tujuan Wali Songo merayakan Maulid Nabi adalah untuk menarik hati masyarakat setempat saat itu untuk terpanggil memeluk agama Islam. 

Pada saat itu, Wali Songo melihat pengorbanan yang dilakukan Raja Hindu di Jawa telah melanggar aturan Islam. Dalam tradisi Hindu-Buddha pada masa itu, jika suatu daerah terkena bencana mereka akan melakukan pengorbanan berupa penyembelihan kerbau sebagai tolak bala. Kemudian Wali Songo memperkenalkan dan mulai mencetuskan peringatan Maulid Nabi pada masyarakat setempat untuk mengganti tradisi yang salah tersebut.

Maulid nabi juga disebut dengan Syahadatain atau kesaksian dan pengakuan bahwa Allah merupakan satu-satunya tuhan yang wajib disembah dan Nabi Muhammad adalah Rasul utusan Allah. Dalam masyarakat Jawa, Syahadatain juga disebut dengan Sekaten.

Sampai saat ini, masyarakat Islam selalu merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad ini dengan penuh sukacita. Berbagai ucapan syukur juga selalu tersampaikan dalam perayaannya. Seperti di Jawa biasanya dalam keraton-keraton juga disebut dengan Grebeg Maulud yang dicirikan dengan mengarak tumpeng yang berisi hasil bumi seperti buah, sayuran, padi yang nantinya masyarakat akan berebut untuk mengambil hasil bumi tersebut. 

Ada beberapa amalan yang dapat dilakukan saat Hari Maulid Nabi Muhammad yaitu, 

1. Memperbanyak membaca Sholawat Nabi

2. Melakukan puasa 

3. Bersedekah

Keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad adalah 

1. Menjadi sahabat Abu Bakar di surga: Sayyidina Abu Bakar radhiyallahu Anhu pernah berkata: “Barang siapa yang telah menggunakan dan membelanjakan uang emas atau satu dirham untuk memperingati Maulid Nabi, Kelak ketika berada di surga nanti dia akan menjadi temanku”.

2. Telah Menghidupkan Islam

3. Seolah-olah ikut menyaksikan Perang Badar dan Hunain: Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu Anhu pernah berkata “Barang siapa yang telah membelanjakan satu dirham untuk mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW maka seolah-olah dia sedang ikut serta menyaksikan perang badar dan Hunain”.

Maka dari itu hendaknya kita sebagai Umat Nabi Besar Muhammad SAW yang taat dan cinta kepadanya untuk selalu merayakan hari kelahirannya dengan penuh suka cita dan syukur. Selamat merayakan Maulid Nabi Muhammad saw 2023 M/1445 H dengan sukacita. Semoga kita termasuk golongan yang meneladani dan mencontoh tingkah laku beliau dan kelak mendapatkan syafaat darinya di hari kiamat. 






Posting Komentar

0 Komentar