Tentang Hari Kemerdekaan

Penulis : Hauna Aliffia Putri



    Kabar bahwa Hiroshima dan Nagasaki telah luluh lantak oleh bom menyebar dengan cepat ke segala penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia. Lalu, tak lama kemudian, timbul kabar bahwa Jepang menyerah pada sekutu dan menjadi tanda berakhirnya perang dunia kedua membawa Indonesia pada kegemparan. Dengan segera, golongan muda mendesak pemimpin mereka--Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.


    Namun, semuanya tentu tidak berjalan semulus yang mereka kira. Para golongan tua menolak permintaan golongan muda yang menginginkan proklamasi untuk segera digaungkan. Penolakan itu tak lantas mengendurkan tekad mereka. Segala cara akan mereka lakukan demi mencapai kemerdekaan sesungguhnya dari bangsa Indonesia. Kesempatan bagus kali ini tak akan dilewatkan secara sia-sia. Golongan muda kemudian menculik Soekarno dan Hatta dan membawanya ke Rengasdengklok--berusaha mendesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Tak ayal, Soekarno dan Hatta yang telah didesak, terpaksa menyetujui permintaan golongan muda. Setelah kesepakatan dibentuk, mereka dibawa kembali ke Jakarta dan singgah di kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda untuk menyiapkan proklamasi. Dalam waktu yang sangat singkat tersebut, mereka segera menyusun teks proklamasi, menjahit bendera, dan segala persiapan lainnya dilaksanakan dalam waktu yang sangat-sangat singkat. Kegiatan itu kemudian diakhiri dengan pernyataan bapak proklamasi kita, yakni Ir. Soekarno, bahwa proklamasi akan digaungkan di Lapangan Ikada. Namun, tanpa basa-basi, keputusan itu diurungkan. Patroli Jepang yang masih cukup ketat dikhawatirkan akan menimbulkan bentrok, oleh karena itu, keputusan final adalah, proklamasi akan digaungkan dari rumah Ir. Soekarno sendiri, di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta.


    Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 pagi, suasana syahdu tercipta. Teks proklamasi telah selesai dibacakan, tersiar luas ke seluruh penjuru Indonesia melalui radio. Sorak kegembiraan terdengar, semuanya menyambut kemenangan dan kemerdekaan mereka dari para penjajah, tak ayal, isak tangis kebahagiaan terdengar di seluruh daerah, karena akhirnya penjajahan selama lebih dari tiga ratus tahun berakhir, Indonesia … telah terbebas dari tangis penderitaan dan kehilangan. 


Sejak saat itu, tanggal 17 Agustus menjadi hari yang sangat bersejarah sepanjang laju kehidupan bangsa kita. Dari tahun ke tahun, perlombaan diadakan guna menyambut tanggal bersejarah ini. Semua golongan masyarakat, baik tua dan muda merayakannya dengan sukacita. Guna mengenang jasa pahlawan, upacara dilakukan di pagi hari, lalu diikuti dengan banyak perlombaan untuk memeriahkan hari. Ah, sungguh masa yang damai. Terima kasih, para pahlawan atas jasa kalian dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Tanpa kalian, kami mungkin tidak dapat bersenda gurau, pun menimba ilmu dan mengejar masa depan dengan tenang seperti saat ini.


Referensi :

https://www.kompas.com/tren/read/2021/08/10/181700665/sejarah-proklamasi-17-agustus-1945?page=all

https://id.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia



Posting Komentar

0 Komentar