Menilik Perjalanan dan Karya Perfilman Tanah Air
Penulis : Yolanda Hanna Martini
Tanggal 30 Maret merupakan salah-satu tanggal yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bagaimana tidak, Indonesia berhasil memproduksi film sendiri, tepatnya pada tanggal 30 Maret 1950. Saat itu, film yang berjudul “Darah dan Doa” atau “The Long March of Siliwangi” merupakan buatan perusahaan milik seorang sutradara Indonesia yang bernama Usmar Ismail.
Film tersebut sangat sukses dikalangan masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, di era Presiden BJ. Habibie dunia perfilman mulai diresmikan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999. Isi dari film itu menggambarkan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Memasuki umurnya yang ke-75 tahun, Indonesia sudah memproduksi banyak film loh! Beberapa produksinya sudah mendapat penghargaan, bahkan sudah ditonton oleh masyarakat di delapan benua loh! Apa sajakah itu? Yuk kita lihat!
Selama ini, superhero-superhero yang kita lihat merupakan hasil dari garapan benua Amerika, namun siapa sangka ternyata Indonesia mempunyai superhero sendiri loh! Yak, namanya adalah Gundala!. Film Gundala (2019) menceritakan seorang tokoh yang bernama Sancaka yang kehilangan figur hidupnya saat aksi protes terhadap pemilik pabrik untuk menaikkan upah para buruh. Dari situlah, Sancaka menyadari bahwa dia harus menyelamatkan orang-orang yang tertindas. Film Gundala ini pun mendapat pujian dan mendapatkan rating yang cukup bagus loh!
Kemudian lanjut kepada film yang diadaptasi dari serial tv yang sukses pada tahun 90an. Film tersebut menceritakan sebuah keluarga yang awalnya berkecukupan di Jakarta. Suatu ketika, harta bendanya disita dikarenakan telah ditipu oleh seorang anggota keluarga besarnya. Keluarga ini pun terpaksa pindah ke suatu desa di Bogor dan harus beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan yang belum pernah dialami sebelumnya. Film yang berjudul Keluarga Cemara (2019) ini banyak yang mengakui bahwa terdapat pesan-pesan moral, khususnya pesan moral kepada anak remaja saat ini. Film tersebut saat ini sudah mendapat berbagai penghargaan dan mendapat rating yang bagus di kalangan masyarakat tanah air. Wah, jadi penasaran nih gimana akhir dari cerita ini.
Lanjut kepada film yang dibintangi Iko Uwais, yang saat ini Iko sudah pernah membintangi film internasional salah-satunya adalah Star Wars: Episode VII - The Force Awakens (2015). Film ini menceritakan Iko yang berperan sebagai polisi kelompok elite dalam usaha penggeberekan sebuah apartemen yang diduga dihuni oleh pemimpin kejahatan dan bandar narkoba. Penggeberekan ini pun tak dapat terelakkan, sehingga banyak polisi yang menjadi korban. Film yang berjudul The Raid : Redemption (2012) sudah ditayangkan salah-satunya di Sundance dan Toronto Film Festival dan sudah mendapat penghargaan Midnight Madness loh! Wah keren banget ya!
Terakhir merupakan film yang sudah mendunia. Yak, apalagi kalau bukan film Laskar Pelangi (2008)!. Film ini sudah diputar di delapan benua yang berarti sudah diputar di ratusan negara! Keren banget! Film ini menceritakan sekelompok anak-anak di Bangka Belitung yang sangat bersemangat dalam menimba ilmu. Namun sayang, sekolah tempat mereka menuntut ilmu mendapat peringatan akan ditutup karena kapasitas muridnya tidak terpenuhi. Untungnya, ada seorang guru perempuan yang sangat peduli, mengajak anak-anak tersebut tetap berfokus untuk belajar, serta memberi mereka semangat dikala anak-anak itu jenuh. Film ini pun dibukukan dalam sebuah novel, dimana novelnya pun tak kalah larisnya loh! Wah, jadi gasabar ingin membaca novelnya!
Demikianlah perjalanan dan beberapa film terbaik buatan Indonesia. Diharapkan, pada umur 75 ini, bangsa Indonesia tetap memproduksi film-film yang tidak hanya sekedar untuk menghibur, namun juga memberikan pengajaran bermakna pada tiap penontonnya.
Sumber :
2. https://tirto.id/sinopsis-the-raid-redemption-film-iko-uwais-malam-ini-di-trans-7-f76V
3. https://kumparan.com/sinopsis-film/sinopsis-film-gundala-tayang-sore-ini-di-sctv-1u3bkrqvgYR
0 Komentar